Kumpulan Doa Sehari-hari Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

By On Agustus 12, 2020

KUMPULAN DOA SEHARI-HARI LENGKAP DENGAN TULISAN ARAB, LATIN DAN TERJEMAHANNYA


Sahabat Al Amin Center, ketahuilah bahwa do'a itu adalah termasuk bagian daripada ibadah dan dzikir, jangan susah, jangan galau jika ada masalah, kita punya Allah SWT. yang maha segalanya, tempat kita mengadu, tempat kita memohon. Dibawah  ini kami tuliskan kumpulan doa sehari-hari lengkap dengan tulisan arab, latin dan terjemahannya.

Do’a adalah ibadah berdasarkan firman Allah : 
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Ghafir : 60]. 

Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata : Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa. Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak. [Fathul Bari 11/98]. 



Doa Sebelum Tidur dan Artinya

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

“Bismika Allahumma Ahyaa Wa Bismika Amuut”.

Artinya : “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati”. (HR.Bukhari dan Muslim).


Doa Bangun Tidur dan Artinya

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Alhamdullillahilladzi Ahyaanaa Ba'da Maa Amaatanaa Wa ilaihin Nushur”

Artinya : “Segala puji bagi-Mu, ya Allah, yang telah menghidupkan kembali diriku setelah kematianku, dan hanya kepada-Nya nantinya kami semua akan dihidupkan kembali.” (HR.Ahmad, Bukhari, dan Muslim).


Doa Sebelum Makan dan Artinya

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Alaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar”

Artinya : “Ya Allah, berkahilah untukku dalam sesuatu yang Engkau rezekikan kepadaku, dan peliharalah aku dari siksa neraka.” (HR.Ibnu Sunni).


Doa Sesudah Makan dan Artinya

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin”

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang muslim.” (HR.Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi).


Doa Masuk Rumah

اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ خَيْرَالْمَوْلِجِ وَخَيْرَالْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

“Allahumma innii as-aluka khoirol mauliji wa khoirol makhroji bismillaahi wa lajnaa wa bismillaahi khorojnaa wa’alallohi robbina tawakkalnaa”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu baiknya tempat masuk dan baiknya tempat keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal”


Doa Keluar Rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Bismillahi, tawakkaltu ’alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah”

Artinya : “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”


Doa Masuk Kamar Mandi

اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ

“Alloohumma Innii A’uudzubka Minal Khubutsi Wal Khobaaitsi”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan dan kotoran”


Doa Keluar Kamar Mandi

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

Alhamdulillaahil-ladzii Adz-haba ‘Annil-adzaa Wa’aafaanii”

Artinya : “Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan”


Doa Ketika Mandi

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَوَسِّعْ لِىْ فِىْ دَارِىْ وَبَارِكْ لِىْ فِىْ رِزْقِىْ

“Allaahummaghfirlii dzambii wa wassi’lii fii daarii wa baarik lii fii rizqii“

Artinya : “Ya Allah, Ampunilah dosa kesalahanku dan berilah keluasan di rumahku serta berkahilah pada rizkiku”


Doa Ketika Berpakaian

بِسْمِ اللهِ اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَاهُوَ لَهُ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَلَهُ

Bismillaahi, Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu wa’a’uu dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu“

Artinya : “Dengan nama-Mu ya Allah aku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan apa yang ada padanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ada padanya”


Doa Melepas Pakaian

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ

Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huwa“

Artinya : “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya”


Doa Ketika Memakai Pakaian Baru

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ كَسَانِىْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّىْ وَلاَقُوَّةٍ

Alhamdu lillaahil ladzii kasaanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri hawlim minni wa laa quwwatin“

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang memberi aku pakaian ini dan memberi rizeki dengan tiada upaya dan kekuatan dariku”


Doa Ketika Bercermin

اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ  فَحَسِّـنْ خُلُقِىْ

“Alhamdulillaahi kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii“

Artinya : “Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku”


Doa Masuk Masjid

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

A‌llahummaf-tahlii abwaaba rahmatika”.

Artinya : “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.


Doa Keluar Masjid

اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii as-aluka min fadhlika”.

Artinya : “Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.


Doa Berjalan ke Masjid

اَللهُمَّ اجْعَلْ فِىْ قَلْبِى نُوْرًا وَفِى لِسَانِىْ نُوْرًا وَفِىْ بَصَرِىْ نُوْرًا وَفِىْ سَمْعِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِىْ نُوْرًا وَفَوْقِىْ نُوْرًا وَتَحْتِىْ نُوْرًا وَاَمَامِىْ نُوْرًا وَخَلْفِىْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِّىْ نُوْرًا

Alloohummaj-‘al fii qolbhii nuuroon wa fii lisaanii nuuroon wa fii bashorii nuuroon wa fii sam ‘ii nuuroon wa ‘an yamiinii nuuroon wa’an yasaarii nuuroon wa fauqii nuuroo wa tahtii nuuroo wa amaamii nuuroon wa kholfii nuuroon waj-‘al lii nuuroon

Artinya : Ya Allah, semoga Engkau berkenan mengisi hatiku, lisanku, pandanganku,  pendengaranku, arah dari sisi kananku, arah dari sisi kiriku, arah dari sisi atasku, arah dari sisi bawahku, arah dari sisi depanku, arah dari sisi belakangku adalah cahaya hidayah-Mu, dan Semoga Engkau berkenan melindungiku dengan cahaya hidayah-Mu pula.


Doa Sebelum Belajar

رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا

Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyaw warasulla ,robbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.

Artinya : “Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”


Doa Sesudah Belajar

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اِسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Allaahumma innii istaudi’uka maa ‘allamtaniihi fardud-hu ilayya ‘inda haajatii wa laa tansaniihi yaa robbal ‘alamiin

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya ku titipkan kepada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah dia kepadaku disaat aku membutuhkannya. Janganlah Engkau buat aku lupa kepadanya. wahai Tuhan pemelihara alam.”


Doa / Niat Wudhu

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul whudu-a lirof’il hadatsii ashghori fardhon lillaahi ta’aalaa”

Artinya : “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib) karena Allah ta’ala”


Doa Setelah Wudhu

اَشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَاالتَّوَّابِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu . Wa asyhadu anna Muhammadan’abduhu wa rasuuluhu Allahumma-j alnii minattabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alnii min ‘ibadatishalihin.”

Artinya : “Saya bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang esa , tiada sekutu bagi-Nya . Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya . Ya Allah jadikanlah saya orang yang ahli taubat , dan jadikanlah saya orang yang suci , dan jadikanlah saya dari golongan hamba-hamba Mu yang shaleh.”


Doa Ketika Bersin

اَلْحَمْدُ ِللهِ

“Alhamdulillaah“

Artinya : “Segala puji bagi Allah”


Doa Mendengar Orang Bersin

يَرْحَمُكَ اللهُ

“Yarkhamukallaah“

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu.”


Doa Menengok Orang Sakit

للَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman.“

Artinya : “Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.”


Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat

Doa Sapu Jagat

رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaa ban naar.”

Artinya : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.”


Demikianlah kumpulan doa sehari hari lengkap dengan tulisan arab, latin dan terjemahannya, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah bagi kita semua, Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.

40 Hadits Pendek Mudah di Hafal dengan Tulisan Arab dan Terjemahannya

By On Agustus 09, 2020

Sahabat Al Amin Center yang berbahagia, ketahuilah bahwa hadits adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah AL-Qur'an, apa-apa yang berasal dari nabi wajib kita imani dan kita amalkan, jika hadits itu berupa perintah harus kita kerjakan dan jika hadits itu berupa larangan harus kita tinggalkan karena itu juga merupakan perintah Allah SWT. untuk kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya.  Allah SWT dan RasulNya harus kita cintai lebih dari apapun. Jangan sampai kita hafal banyak hal, tapi tak satu ayat atau haditspun kita menghafalnya.


Berikut ini adalah kumpulan 40 hadits pendek yang mudah dihafal dengan tulisan arab dan terjemahannya. Semoga bermanfaat dan dapat membantu teman-teman yang baru memulai menghafal hadits-hadits nabi. Semoga Allah SWT. memberikan kekuatan dan pertolongan kepada kita semua untuk senantiasa mengikuti sunnah-sunnah nabi-Nya. Aamiin


1. Hadits Menuntut Ilmu

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim “ (H.R. Ibnu Abdurrahman)


2. Hadits Paham Agama

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Artinya, “Barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya, maka akan dipahamkan akan agamanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)


3. Hadits Keutamaan Belajar Al Quran

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْ اَنَ وَ عَلَّمَهْ

Artinya, "Sebaik baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya". (HR. Bukhari)


4. Hadits Sebaik-baiknya manusia

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain" (HR. Tirmidzi)


5. Hadits Keutamaan Senyum

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ

Artinya, “Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)


6. Hadits Perintah Saling Menyayangi

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

Artinya, “Barangsiapa tidak menyayangi maka tidak disayangi” (HR. Bukhari)


7. Hadits Menutup Aurat

اِنَّا نُهِيْنَا اَنْ نُرَى عَوْرَاتَنَا

Artinya, “Sesungguhnya kita dilarang menampakkan aurot kita” (HR. Imam Ahmad)


8. Hadits Menahan Marah

إِذَا غَضَبَ اَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

Artinya, “Jika di antara kalian marah maka hendaklah ia diam” (HR. Imam Ahmad)


9. Hadits Niat

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya” (HR. Bukhori-Muslim)


10. Hadits Jangan Suka Marah

لَا تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Artinya, “Jangan marah, maka bagimu syurga” (HR. Thabrani)


11. Hadits Orang Muslim Bersaudara 

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ

Artinya, “Muslim itu bersaudara bagi muslim yang lainnya, Jangan menzaliminya dan jangan memasrahkannya” (HR. Bukhori-Muslim)


12. Hadits tentang Agama

الدِّينُ النَّصِيحَةُ

Artinya, “Agama adalah nasihat” (HR. Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai’i)


13. Hadits Kebersihan

الطَّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Artinya, “Kebersihan itu sebagian dari (cabang) keimanan.” (H.R Muslim)


14. Hadits tentang Kebaikan

كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ

Artinya, “Setiap kebaikan adalah shodaqoh.” (HR. Muslim)


15. Hadits Berkata Baik/Diam

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”(HR. Bukhori Muslim)


16. Hadits Malu

اَلْحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ

Artinya, "Malu itu sebagian dari iman" (HR Muttafaq alaih)


17. Hadits Menyebarkan Salam

اَفْشُوْا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

Artinya, "Sebarkanlah salam diantara kamu" (HR. Muslim)


18. Hadits Kemuliaan Ibu

اَلْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ اْلأُمَّهَاتْ

Artinya, "Surga itu dibawah telapak kaki ibu" (HR. Ahmad)


19. Hadits Allah Maha Indah

إِنَّ اللّٰهَ جَمِيْلُ يُحِبُّ الْجَمَلْ

Artinya, "Sesungguhnya Allah itu maha indah dan mencintai keindahan". (HR. Muslim)


19. Hadits Sholat Tepat Waktunya

صَلِّ الصَّلاَةَ لِوَقْتِهَا

Artinya, "Kerjakanlah shalat tepat pada waktunya" (HR. Muslim)


20. Hadits Menjaga Agama Allah

احْفَظِ اللّٰهَ يَحْفَظْكَ اِحْفَظِ اللّٰهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

Artinya, "Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu dapati Dia dihadapanmu". (HR. Tirmidzi)


21. Hadits Berkata Benar

قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرَّا

Artinya, "Katakanlah yang benar walau pahit sekalipun" (HR. Abu Daud)


22. Hadits Keutamaan Doa

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَهْ

Artinya, "Doa itu adalah ibadah" (HR. Tirmidzi)


23. Hadits Keutamaan Seorang Muslim

مِن حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

Artinya, "Setengah dari bukti kebaikan Islamnya seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" (HR. Tirmidzi)


24. Hadits Larangan Berburuk Sangka

اِيَّاكُمْ وَالظَّنْ

Artinya, "Jauihilah olehmu berburuk sangka" (HR. Muttafaq alaih)


25. Hadits Larangan Mencela Makanan

مَاعَابَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ طَعَامًا قَطٌّ

Artinya, "Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah mencela makanan" (HR. Muttafaq alaih)


26. Hadits Tolong Menolong

اللّٰهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ

Artinya, "Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya suka menolong saudaranya" (HR. Muslim)


27. Hadits Makan dengan Tangan Kanan

يَا غُلَامُ، سَمِّ اللهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

Artinya, "Wahai anak kecil, bacalah basmalah dan makanlah dengan tangan kananmu dan ambilah yang terdekat darimu" (HR. Bukhari Muslim)


28. Hadits Perintah Taqwa

اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ

Artinya, "Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada" (HR. Tirmidzi)


29. Hadits Keutamaan Bersiwak

اَلسِّوَاكُ مُطَهِّرَةٌ لِلْفَمِّ مُرْ ضَاةٌ لِلرَّبِّ

Artinya, "Siwak itu pembersih mulut dan merupakan penyebab keridhaan dari Allah" (HR. Nasa’i)


30. Hadits Menjaga Lisan

اَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ

Artinya, "Jagalah lisanmu" (HR. Tirmidzi)


31. Hadits Keutamaan Shalat

اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهْ

Artinya, "Sesungguhnya amalan hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat" (HR. Tirmidzi)


32. Hadits Larangan Berbuat Kerusakan

لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ

Artinya, "Janganlah engkau saling membahayakan dan jangan saling merugikan" (HR. Ibnu Majah dan Darulquthni)


34. Hadits tentang Takwa

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Artinya, "Bertakwalah kepada Allah dimana pun kamu berada" (HR Tirmidzi)


35. Hadits tentang Ikhlas Beramal

اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ

Artinya, "Sesungguhnya Allah tidak menilai tubuh kalian, dan tidak menilai rupa kalian, tetapi Allah menilai terhadap hati kalian" (HR Muslim)


36. Hadits keutamaan Memberi

الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى

Artinya, "Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah". (HR Bukhori dan Muslim)


37. Hadits tentang Memanfaatkan waktu dan kesehatan

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الْفَرَاغُ وَالصِّحَّةُ

Artinya, "Ada dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya: waktu luang dan kesehatan". (HR. Bukhari).


38. Hadits Larangan Laki dan Perempuan berduaan

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

Artinya, "Tidaklah seorang pria berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan". (HR. Tirmidzi dan Ahmad)


39. Hadits tentang Berkumpul dengan Ulama

مُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ عِبَادَةٌ

Artinya, “Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)


40. Hadits tentang Menunjukan pada Kebaikan

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ

Artinya, "Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya" (HR Muslim)

Bacaan Sholat 5 Waktu dengan tulisan Arab, Latin dan Artinya Lengkap

By On Juli 31, 2020

BACAAN SHOLAT 5 WAKTU DENGAN TULISAN ARAB, LATIN DAN ARTINYA LENGKAP

Sholat secara bahasa artinya berdoa atau memohon kepada Allah SWT., sedangkan menurut istilah sholat ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan atau doa-doa dan perbuatan yang dimulai dengan niat dan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 

Dasar perintah sholat diterangkan dalam Q.S An Nisa Ayat 103.

فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya:
“Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah wajib yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Q.S An Nisa :103).

Bacaan sholat dan artinya wajib kita ketahui, terutama pada bacaan niat sholat, takbiratul ihram, doa iftitah, Al-Fatihah, surah pendek dalam AL-Qur’an, bacaan ruku’, bacaan i’tidal, bacaan sujud, duduk diantara dua sujud, tahiyat awal, dan tahiyat akhir. Kenapa kita kita harus tahu artinya? Sesuai dengan artinya sholat secara bahasa adalah berdo'a dan bacaannya pun terdiri dari banyak do'a-do'a. Nah bagaimana mungkin kita berdo'a memohon sedangkan kita tidak paham apa arti yang kita minta. Selain itu hafal dan paham bacaan sholat dengan artinya juga bisa menjadi salah satu penyebab kita khusyuk dalam dalam mengerjakan sholat.

Bacaan sholat dan artinya

Sholat merupakan suatu ibadah wajib yang diamanahkan kepada Makhluk sebagai bentuk ibadah kepada Sang Khaliq. Ayat Al-Qur’an banyak diantaranya yang menjelaskan tentang sholat. Allah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 43 yang berbunyi:

.وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku. (Q.S. AL-BAqarah : 143)

Secara syariat, dalam melaksanakan sholat, seorang muslim harus melakukan syarat dan rukun sholat.

Syarat sholat merupakan hal-hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan sholat. Demikian menurut Syekh Muhammad bin Qasim dalam kitab Fathul Qarib (Surabaya: Kharisma, tt), hal. 9 menjelaskan pengertian syarat sebagai berikut:

  ما تتوقف صحة الصلاة عليه وليس جزأ منها. وخرج بهذا القيد الركن، فإنه  جزء من الصلاة
Artinya: “(Syarat dalam bab shalat ialah) hal-hal yang menjadi penentu keabsahan shalat, namun bukan bagian dari shalat. Berbeda dengan rukun yang merupakan bagian shalat.”

Sedangkan rukun sholat merupakan hal hal yang harus dilakukan pada saat melaksanakan sholat. Menurut Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha dalam kitab Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imâm al-Syâfi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 129, menjelaskan makna rukun sebagai berikut:

معني الركن: ركن الشيء ما كان جزءاً أساسياً منه، كالجدار من الغرفة، فأجزاء الصلاة إذا أركانها كالركوع والسجود ونحوهما. ولا يتكامل وجود الصلاة ولا تتوفر صحتها إلا بأن يتكامل فيها جميع أجزائها بالشكل والترتيب الواردين عن رسول الله – صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-rukunnya seperti ruku’ dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai sebagaimana telah dipraktekkan oleh Nabi SAW”

Rukun sholat terdiri dari dua yaitu rukun fi’li (perbuatan) dan rukun qauli (ucapan). 

Penjelasan rukun sholat secara terperinci terdapat padapenjelasan Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb (Surabaya: Al-Hidayah, 2000), hal. 9 yang berbunyi:

“فصل” وأركان الصلاة ثمانية عشر ركنا النية والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع واعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه

“Pasal, Rukun-rukun shalat ada 18, yakni:

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihrâm
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku’, 
6. Thuma’ninah dalam Ruku'
7. Berdiri dari ruku’ dan I’tidal
8. Thuma’ninah dalam I'tidal
9. Sujud
10. Thuma’ninah dalam Sujud
11. Duduk di antara dua sujud
12. Thuma’ninah
13. Duduk untuk tasyahhud akhir
14. Membaca tasyahhud akhir
15. Membaca shalawat pada Nabi SAW saat tasyahhud akhir
16. Salam Pertama
17. Niat keluar dari shalat
18. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”

Saat mulai melaksanakan rukun sholat maka seorang muslim harus sudah mengetahui tata cara, bacaan bacaan sholat dan artinya.



Bacaan Niat Sholat

Niat dalam melaksanakan sholat sesuai dengan sholat yang hendak dikerjakan dan jumlah rakaat serta dalam posisi makmum atau sebagai imam maupun melaksanakan sholat secara munfarid (sendirian).

a. Niat Sholat Subuh

Bacaan Niat Sholat Subuh Arab


أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan Niat Sholat Subuh Latin

“Usholli Fardlon Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”

Arti Niat Sholat Subuh

“Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”

b. Niat Sholat Dhuhur

Bacaan Niat Sholat Dhuhur Arab

اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan Niat Sholat Dhuhur Latin

“Usholli Fardlon dhuhri Arba’a Rok’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”

Arti Niat Sholat Dhuhur

“Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”

c. Niat Sholat Ashar

Bacaan Niat Sholat Ashar Arab


أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan Niat Sholat Ashar Latin

“Usholli Fardlol Ashri Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”

Arti Niat Sholat Ashar

“Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”

d. Niat Sholat Maghrib

Bacaan Niat Sholat Maghrib Arab


أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan Niat Sholat Maghrib Latin

“Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”

Arti Niat Sholat Maghrib

“Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”

e. Niat sholat Isya

Bacaan Niat Sholat Isya Arab


أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan Niat Sholat Isya Latin

“Usholli Fardlol I’syaa-i Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”

Arti Niat Sholat Isya

“Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”

Niat sholat harus dilakukan sesuai dengan waktu sholat yang akan dijalankan masing-masing. 

Niat sholat dilakukan didalam hati bersamaan dengan mulut membaca Takbiratul Ihram,  sedangkan melafalkan niat seperti diatas itu hukumnya sunnah dan di ucapkan sebelum takbir 

Niat sholat diatas adalah niat sholat ketika melakukan sholat sendirian. Untuk niat sholat yang dilakukan secara berjamaah ada tambahannya setelah bacaan “Adaa-an”.

Tambahkan bacaan makmuman ” مَأْمُوْمًا “ ketika jadi makmum.

Tambahkan bacaan imaman ” إِمَامًا “ jika jadi imam.


Anda niatkan sholat yang Anda lakukan hanya karena Allah SWT dan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT.

Bacaan Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram merupakan rukun sholat pertama yang dilakukan untuk mengawali serangkain rukun sholat lainnya. Bacaan takbiratul ihram berupa bacaan takbir pertama yang diucapkan ketika memulai sholat. Sebelum mengucap takbiratul ihram niat sholat dilafadzkan dan ketika (bersamaan) takbiratul ihram niat dilakukan dalam hati.

Bacaan saat melakukan takbiratul ihram , yakni:

اللَّهُ أَكْبَرُ
(Allaahu akbar)

Artinya: Allah Maha Besar

Dalam sholat berjamaah, Rasulullah selalu mengeraskan suara takbiratul ihram. Hal ini dilakukan supaya makmum dapat mengikuti takbir imam ketika sudah memasuki takbiratul ihram.

Apabila imam mengucapkan “Allaahu akbar” maka ucapkanlah “Allaahu akbar” (HR. Ahmad dan Baihaqi; shahih)

Bacaan sholat dan artinya ketika Iftitah

Setelah melakukan takbiratul ihram, disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Bacaan doa iftitah berisi pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah bersabda, “sholat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir, memuji Allah dan menyanjungNya, kemudian membaca Al Quran yang mudah baginya.” (HR. Abu Dawud dan Hakim; shahih)

Bacaan doa Iftitah Arab


اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Bacaan Doa Iftitah Latin

“Allaahu akbaru kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

Arti Bacaan Do'a Iftitah dalam Sholat


“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.”

Membaca surah Al-Fatihah

Ketika melaksanakan sholat, setiap rakaat wajib membaca surat Al-Fatihah karena merupakan rukun sholat. Namun setelah membaca surat Al-Fatihah disunnahkan untuk membaca surat lainnya dalam Al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua. Pada rokaat ketiga dan keempat cukup membaca surat Al-Fatihah. Berikut bacaan surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
ar-raḥmānir-raḥīm
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
māliki yaumid-dīn
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Egkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Bacaan Sholat dan artinya ketika Ruku’

Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, maka rukun sholat yang harus dikerjakan yaitu ruku’. Bacaan ruku’ ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi. Berikut ini lafazh dan artinya:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) 3x

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagiNya

Bacaan sholat dan artinya ketika I’tidal

Ketika mengangkat punggungnya dari ruku’, Rasulullah tidak membaca takbir namun membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Sami’alloohu liman hamidah)

Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah tegak berdiri, beliau melanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
(Robbanaa walakal hamdu)

Artinya: Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika menjadi makmum, cukup membaca yang terakhir ini tanpa mengulangi “sami’allahu liman hamidah”. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti… jika imam mengucapkan sami’allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa walakal hamdu…” (HR. Muslim)

Selain bacaan di atas (Robbanaa walakal hamdu), ada pula beberapa baca’an i’tidal yang diajarkan Rasulullah, antara lain:

Bacaan I’tidal 2 :


رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمَاوَاتِ، وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
(Robbanaa lakal hamdu mil’us samaawaati wamil'ul Ardi wa mil-u maa syi’ta min syai’in ba’du)

Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu

Bacaan Sholat dan artinya ketika sujud

Turun sujud dari i’tidal, Rasulullah membaca takbir (Allahu akbar). Lalu membaca salah satu dari bacaan sujud berikut ini:

Bacaan sujud ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi. Bedanya dengan bacaan di atas, dalam bacaan ini ada tambahan wabihamdih. Berikut ini lafazh dan artinya:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih) 3x

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagiNya

Bacaan ini juga dibaca 3 kali.


Bacaan Duduk di antara Dua Sujud

Adapun sewaktu duduk ini, bacaannya adalah sebagai berikut:


رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِيْ

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii  warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu’anni”

Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku dan ampunilah aku.

Bacaan Tasyahud Awal

Setiap beralih dari satu gerakan sholat ke gerakan sholat yang lain, Rasulullah mengucapkan takbir, kecuali saat berdiri dari ruku’ sebagaimana dijelaskan di atas. Adapun sewaktu duduk tasyahud, bacaannya adalah sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)

Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah (HR. Muslim)

Bacaan Tasyahud Akhir

Bacaannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah sholawat nabi

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

(Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wa ‘Alaa Aali Muhammad,
Kamaa Shallaita ‘Alaa Ibraahiiim, Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim,
Wa Baarik ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Muhammad, 
Kamaa Barakta ‘Alaa Sayyidinaa Ibraahiim, Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim,
Fil ‘Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid”)

Artinya: Ya Allah, berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, seperti apa yang telah engkau anugerahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, seperti yang engkau berkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi.”

Bacaan Salam

Terakhir adalah bacaan salam, yakni usai tasyahud akhir. Ketika menoleh ke kanan, Rasulullah terkadang mengucapkan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
(Assalaamu’alaikum warohmatullooh)

Artinya: Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepada kalian (HR. Muslim)

Boleh juga mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian (HR. Abu Dawud)

Sedangkan ketika menoleh ke kiri, beliau terkadang hanya mengucapkan “Assalamu’alaikum”

Baca Juga : Bacaan Do'a Qunut Subuh, Qunut Nazilah dan Qunut Witir dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya Lenkap disertai Pengertian, Hukum dan Manfaatnya

Daftar Isi
Bacaan Niat Sholat
Bacaan Takbiratul Ihram
Bacaan Do'a Iftitah
Membaca surah Al-Fatihah
Bacaan Sholat ketika Ruku’
Bacaan I’tidal
Bacaan Sujud 
Bacaan Duduk di antara Dua Sujud
Bacaan Tasyahud Awal
Bacaan Tasyahud Akhir
Bacaan Salam

99 Asmaul Husna Arab, Latin, Arti dan Dalil serta Keutamaannya Lengkap

By On Juli 30, 2020

99 ASMAUL HUSNA ARAB, LATIN, ARTI DAN DALIL SERTA KEUTAMAANNYA

Keutamaan Asmaul Husna

Sahabat Al Amin Center, Asmaul Husna memiliki banyak keutamaan yang luar biasa bagi orang yang mengamalkannya. diantara fadhilahnya adalah dikabulkannya doa orang yang menyebutnya ketika berdo'a, dianjurkan untuk mempelajari hingga jaminan masuk surga bagi orang yang menghafalnya.

1. Dikabulkannya doa

Sebaiknya dalam berdoa kita memohon kepada Allah SWT dengan menyebut asmaul husna, baik secara keseluruhan atau disesuaikan dengan konteks doanya, hal itu insyaallah akan membawa keutamaan dikabulkannya doa kita dan juga itu merupakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an.

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf: 180)

2. Dianjurkan mempelajarinya

Dalam Tafsir Al Qur’anil Adhim, Ibnu Katsir mengetengahkan hadits tentang doa dengan asmaul husna. Lalu seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda:

بَلَى يَنْبَغِى لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا
“Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya” (HR. Ahmad)

3. Masuk surga

Siapa yang menghafal dan merenungi 99 asmaul husna, ia akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, pengertian ahshoohaa (أحصاها) adalah menghitung, menghafal dan merenungi maknanya.

Berikut ini dalil dan penjelasan asmaul husna yang kami sarikan dari Asma’ul Husna lil Athfal (Syarah Singkat Asmaul Husna) karya Syaikh Musthafa Wahbah.

Dimulai dari nama yang paling agung dan menghimpun seluruh nama dan sifatNya yakni Allah. Baru setelah itu diuraikan 99 asmaul husna.


Nama ini hanya khusus bagi Allah, tidak boleh dan tidak pernah dipakai siapapun baik di zaman jahiliyah maupun di masa Islam. Ini nama paling agung dan paling banyak disebutkan dalam Al Quran yakni mencapai 2698 kali.

Bahkan Al Quran dibuka dengan nama ini, yaitu dengan bacaan basmalah. Bahkan dianjurkan membaca basmalah dalam melakukan segala kebaikan. Dengan menyebut nama Allah, kita mendapatkan kekuatan dan keberkahan.

Syaikh Musthafa Wahbah mengutip hadits Rasulullah bahwa jika seseorang ditimpa kesedihan dan kesulitan, hendaknya ia menyebut: Allah, Allah adalah Rabbku, aku tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun.



1. Ar Rohman (الرَّحْمَنُ) artinya Maha Pengasih

Ar Rahman artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai kasih sayang yang sangat luas, meliputi seluruh makhlukNya. Allah mengasihi seluruh makhlukNya dengan memberikan berbagai kenikmatan.

Nama Ar Rahman sama seperti nama Allah, tidak boleh digunakan seorang makhluk pun. Dan memang tidak ada yang bisa mengasihi seluruh makhluk seperti Allah. Baik beriman maupun kafir, semuanya mendapatkan rezeki dari Allah

Dalil nama Ar Rahman bisa dilihat antara lain di Surat Thaha ayat 5, Al Mulk ayat 29, Ar rahman ayat 1, dan Al Isra’ ayat 110. Tentu juga ada di awal Al Quran yakni basmalah.

2. Ar Rohim (الرَّحِيمُ) artinya Maha Penyayang

Ar Rahim adalah nama bagi Dzat Allah dan juga merupakan salah satu sifatNya. Jika Ar Rahman adalah maha pengasih untuk semua makhluk, Ar Rahim adalah maha penyayang untuk hambaNya yang beriman.

Nama Ar Rahim disebutkan bersama nama Ar Rahman dalam empat ayat. Yakni Al Fatihah ayat 3, Al Baqarah ayat 163, Fushilat ayat 2, dan Al Hasyr ayat 22.

Sedangkan Ar Rahim bersama Allah dan Ar Rahman disebutkan 114 kali dalam mushaf yakni basmalah.

3. Al Malik (الْمَلِكُ) artinya Maha Merajai

Al Malik artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala berkuasa atas segala sesuatu baik dalam hal memerintah maupun melarang. Al Malik juga bermakna memiliki sesuatu. Segala sesuatu butuh kepada Allah sedangkan Allah tidak membutuhkan segala sesuatu.

Dalil nama Al Malik bisa dilihat dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23, Al Mukminun ayat 116, dan Ali Imran ayat 26.

4. Al Quddus (الْقُدُّوسُ) artinya Maha Suci

Al Quddus artinya Allah Maha Suci dari segala sesuatu yang bersifat kurang dan cacat. Al Quddus memiliki makna kesempurnaan , terpuji dengan segala kebaikan dan keutamaan.

Al Quddus berasal dari kata Al Qudsu yang berarti kesucian. Masjid Al Aqsha disebut dengan baitul maqdis yang berarti masjid disucikan dari segala dosa. Malaikat Jibril disebut ruhul qudus karena suci dari kesalahan terutama saat menyampaikan wahyu.

Nama Al Malik disebutkan dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23 dan Al Jumuah ayat 1.

5. As Salam (السَّلاَمُ) artinya Maha Memberi Kesejahteraan

As Salam artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala terbebas dari kekurangan, cacat dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya. Dengan nama ini, orang yang berdzikir akan merasakan ketenangan dan rasa aman dalam hatinya.

Asmaul Husna kelima ini disebutkan dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23.

Di antara doa dengan nama As Salam yang dicontohkan Rasulullah adalah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Ya Allah, Engkau Dzat yang memberi kesejahteraan. Kesejahteraan hanya berasal dariMu. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, engkaulah yang memberi keberkahan.” (HR. Muslim)

6. Al Mukmin (الْمُؤْمِنُ) artinya Maha Memberi Keamanan

Al Mukmin artinya Allah adalah Dzat yang menjadi tempat pelarian dan perlindungan bagi orang yang merasa ketakutan sehingga mendapatkan keamanan. Nama ini juga disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 23.

Nama Al Mukmin sangat baik untuk dijadikan sebagai dzikir orang yang sedang ketakutan, karena dengan menyebutnya sepenuh hati, Allah akan memberikan rasa aman dari segala bahaya.

7. Al Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ) artinya Maha Pemelihara

Al Muhaimin artinya Allah adalah maha mengawasi dan menyaksikan seluruh makhlukNya, berkuasa atas mereka dengan penuh perhatian dan kekuasaan, memberi mereka rezeki dan kehidupan. Asmaul husna ketujuh ini juga disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 23.

Khasiat atau keajaiban dari dzikir dengan menyebut nama Al Muhaimin, Allah akan memberi memelihara dirinya, urusan dan juga rezekinya.

8. Al Aziz (الْعَزِيزُ) artinya Maha Perkasa

Al Aziz artinya Allah adalah Dzat yang Maha Perkasa, yang tidak bisa dikalahkan oleh sesuatupun, Maha Kuat dan mengalahkan segala sesuatu.

Selain dalam Surat Al Hasyr ayat 23, nama Al Aziz juga disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 62, Al Mulk ayat 2 dan Fathir ayat 10.

Khasiat atau keajaiban dari dzikir dengan menyebut nama Al Aziz, Allah akan memberi kekuatan, kekuasaan dan wibawa di hadapan manusia.

9. Al Jabbar (الْجَبَّارُ) artinya Maha Kuasa

Al Jabbar artinya Allah berkuasa untuk memaksakan kehendakNya kepada hambaNya, berkuasa memerintah dan melarang sehingga makhluk hanya bisa sami’na wa atha’na. Al Jabbar juga bermakna kuat dan tahan sehingga tidak ada yang bisa berbuat buruk dan membahayakanNya.

Asmaul Husna kesembilan ini juga disebutkan dalam Surat Al Hasyr ayat 23.

10. Al Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ) artinya Yang memiliki Kebesaran

Al Mutakabbir artinya Allah adalah Dzat yang memiliki kesombongan dan kebesaran. Kesombongan adalah pakaian Allah yang tidak boleh dipakai oleh hambaNya.

Nama Al Mutakabbir juga bermakna kebesaran hanya milik Allah sehingga seluruh makhluk tunduk kepadaNya. Asmaul Husna kesembilan ini juga disebutkan dalam Surat Al Hasyr ayat 23.

11. Al Kholiq (الْخَالِقُ) artinya Maha Pencipta

Al Khaliq artinya Allah Maha Pencipta. Dialah yang menciptakan alam semesta dan seluruh makhlukNya. Baik malaikat, iblis, jin, manusia, hewan maupun tumbuhan, seluruhnya adalah ciptaan Allah.

Nama Al Khaliq disebutkan dalam Al Quran antara lain surat Al Hasyr ayat 4, Al Mukminun ayat 14, dan Fathir ayat 3.

12. Al Baari’ (الْبَارِئُ) artinya Maha Pembuat

Al Baari’ artinya Allah adalah Dzat yang membuat sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan dan membentuk sesuai bentuk dan ukuran yang dikehendakiNya.

Asmaul Husna ke-12 ini difirmankan Allah dalam Surat Al Hasyr ayat 24 dan Al Baqarah ayat 54.

13. Al Mushowwir (الْمُصَوِّرُ) artinya Maha Membentuk Rupa

Al Mushawwir artinya yang menciptakan segala sesuatu dan membeda-bedakan mereka dengan bentuknya masing-masing sesuai kehendakNya.

Nama Al mushawwir tercantum dalam Surat Al Hasyr ayat 24 dan diisyaratkan dalam Surat Al Infithar ayat 8 serta Ghafir ayat 64.

14. Al Ghoffar (الْغَفَّارُ) artinya Maha Pengampun

Al Ghoffar berasal dari kata al ghafru yang berarti menutupi. Arti asmaul husna ke-14 ini, Allah senang menutupi dosa hambaNya dan mengabaikan kesalahan-kesalahan mereka.

Nama Al Ghoffar tercantum dalam Surat Az Zumar ayat 5 dan Shad ayat 66. Menyebut asmaul husna ini sangat tepat ketika memohon ampunan dan ditutupi aib-aib kita.

15. Al Qohhar (الْقَهَّارُ) artinya Maha Memaksa

Al Qohhar artinya Allah memiliki kekuasaan penuh dalam mengungguli dan memaksa orang yang kuat dan berkuasa. Semua yang diinginkan Allah pada hambaNya pasti terjadi.

Nama Al Qohhar tercantum dalam Surat Az Zumar ayat 4 dan Shad ayat 65.

16. Al Wahhab (الْوَهَّابُ) artinya Maha Pemberi Karunia

Al Wahhab artinya Allah maha pemberi karunia kepada hambanya. Tanpa diminta oleh makhluk dan tanpa meminta imbalan kepada makhluk.

Allah memberikan contoh tiga doa dengan menyebut nama Al Wahhab yakni pada surat Shad ayat 35, Shad ayat 9 dan Ali Imran ayat 8. Baik memohon ampunan maupun karunia dan kekuasaan, Allah mengajarkan agar kita menyebut asmaul husna ke-16 ini.

17. Ar Rozzaq (الرَّزَّاقُ) artinya Maha Pemberi Rezeki

Al Rozzaq artinya Allah maha pemberi rezeki dan menyampaikannya kepada hamba-hambaNya. Nama Ar Rozzaq tercantum dalam Surat Adz Dzariyat ayat 58 dan Hud ayat 6.

Dzikir dengan nama Ar Rozzaq sangat tepat jika kita menginginkan dimudahkan dan dilancarkan rezeki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

18. Al Fattah (الْفَتَّاحُ) artinya Maha Pembuka Rahmat

Al Fattah artinya Allah membuka rezeki dan rahmat untuk hamba-hambaNya. Dia memudahkan jalan-jalan yang sulit baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Nama Al Fattah juga bermakna menghakimi dan memutuskan. Dia yang memisahkan halal dan haram serta menjelaskan yang benar dan yang salah sehingga yang benar akan menang dan yang salah akan kalah.

Asmaul husna ke-18 ini tercantum dalam Surat Saba’ ayat 26, Fathir ayat 2, Al A’raf ayat 96, dan Al A’raf ayat 89. Ketika berdoa meminta dibukakan rezeki atau meminta keputusan terbaik, sebutlah nama Al Fattah.

19. Al ‘Alim (الْعَلِيمُ) artinya Maha Mengetahui

Al Alim artinya Allah maha mengetahui segala sesuatu, baik sebelum atau sesudah sesuatu itu ada. Tiada sesuatu pun di langit dan di bumi yang tidak diketahui Allah.

Nama Al Alim tercantum dalam Surat Saba’ ayat 26, Al Hijr ayat 86, dan Al Baqarah ayat 32.

20. Al Qoobidh (الْقَابِضُ) artinya Maha Menyempitkan

Al Qabidh artinya menahan dan tidak memberi rezeki atau sejenisnya kepada hambaNya. Juga mengandung makna mencabut nyawa ketika seorang hamba meninggal dunia.

Al Qabidh ini sering kali disebutkan bersama Al Basith yang merupakan kebalikannya. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 245 dan Asy Syura ayat 27.

21. Al Baasith (الْبَاسِطُ) artinya Maha Melapangkan

Kebalikan dari Al Qobidl, Al Basith artinya meluaskan dan melapangkan rezeki kepada hambaNya. Juga mengandung makna membentangkan nyawa kepada hamba sehingga mendapatkan kehidupan.

Asmaul Husna ke-21 ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 245 dan Asy Syura ayat 27.

22. Al Khoofidh (الْخَافِضُ) artinya Maha Merendahkan

Al Khafidh artinya menurunkan kesombongan penguasa sehingga mereka menjadi rendah dan hina. Juga bermakna merendahkan orang-orang kafir dengan memasukkan mereka ke dalam neraka.

Seringkali al khafidh disebutkan bersama Ar Rafi’ sehingga jelas bahwa Allah merendahkan dan meninggikan siapa yang dikehendakiNya. Di antaranya tercantum dalam Surat Al Waqi’ah ayat 3.

23. Ar Roofi’ (الرَّافِعُ) artinya Maha Meninggikan

Al Rafi’ artinya Allah meninggikan waliNya dan menolong mereka menghadapi musuh. Juga bermakna meninggikan derajat orang-orang yang dikehendakiNya sebelum mereka ditinggikan di surgaNya.

Nama Ar Rafi’ misalnya disebutkan dalam Surat Al Mujadilah ayat 11. Kadang juga disebutkan bersama Ar Khafidh sehingga jelas bahwa Allah merendahkan dan meninggikan siapa yang dikehendakiNya. Misalnya dalam Surat Al Waqi’ah ayat 3.

24. Al Mu’iz (الْمُعِزُّ) artinya Maha Memuliakan

Al Muiz artinya Allah maha memuliakan sehingga hamba tersebut menjadi benar-benar mulia. Tentu mereka adalah orang-orang yang beriman kepadaNya.

Seringkali al Muiz disebutkan bersama al Mudzil sehingga jelas bahwa Allah memuliakan dan merendahkan siapa yang dikehendakiNya. Di antaranya tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 26. Namun kadang disebutkan tersendiri seperti Surat Fathir ayat 10.

25. Al Mudzil (الْمُذِلُّ) artinya Maha Menghinakan

Al Mudzil artinya Allah maha mengginakan sehingga orang yang dihinakan tersebut menjadi benar-benar hina. Tentu mereka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang memusuhiNya.

Seringkali al mudzil disebutkan bersama al Muizsehingga jelas bahwa Allah merendahkan dan memuliakan siapa yang dikehendakiNya. Di antaranya tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 26.

26. As Sami’ (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar

As Sami’ artinya Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Allah Maha Mendengar segala doa hambaNya dan mengabulkan doa yang sungguh-sungguh dan penuh harap kepadaNya.

Dalam Al Quran, dicontohkan doa dengan menyebut nama As Sami’ ini agar doa dikabulkan dan ibadah diterima. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 127.

27. Al Bashir (الْبَصِيرُ) artinya Maha Melihat

Al Bashir artinya Allah Maha Melihat dan Menyaksikan segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Tiada sesuatu pun baik dalam batu di perut bumi maupun di luar angkasa melainkan Allah melihatnya. Demikian pula seluruh amal perbuatan hamba dan isi hatinya.

Al Bashir sering digandengan dengan As Sami’. Misalnya dalam Surat Asy Syura ayat 11 dan Al Isra ayat 1. Dalam Al Qur'an juga dicontohkan doa dengan menyebut nama As Sami’ dan Al Bashir agar doa dikabulkan dan ibadah diterima. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 127.

28. Al Hakam (الْحَكَمُ) artinya Maha Menetapkan

Al Hakam artinya Allah menjadikan sesuatu rapi dan kuat. Al Hakam juga bisa berarti hakim yakni Allah memutuskan sesuatu di antara para hambaNya baik di dunia maupun di akhirat. Al Hakam juga berarti Allah yang menetapkan hukum dan tidak ada sesuatu pun yang bisa menyanggahnya.

Dalam Al Quran, dalil al hakam bisa dilihat pada Surat Al An’am ayat 114 dan Surat Al Qashash ayat 70.

29. Al ‘Adl (الْعَدْلُ) artinya Maha Adil

Al ‘Adl artinya Allah Maha Adil, hanya melakukan sesuatu yang pantas dan sudah seharusnya. Allah menghukumi dengan kebenaran dan tidak pernah berlaku zalim pada hambaNya.

Allah memerintahkan kita berbuat adil sebagaimana Surat An Nahl ayat 90. Rasulullah mencontohkan doa meminta perlindungan kepada Allah dari kezaliman dan diberikan keadilan.

30. Al Lathiif (اللَّطِيفُ) artinya Maha Lembut

Al Lathif artinya Allah sangat baik dan lembut perbuatanNya. Dia sangat lembut kepada hambaNya tanpa mereka ketahui serta meyediakan segala kebutuhan hamba meskipun mereka tidak menyadarinya.

Allah sangat lembut kepada seluruh makhlukNya dengan memberi kehidupan dan rezeki. Sedangkan di akhirat, Allah sangat lembut kepada hambaNya yang beriman. Asmaul husna ke-30 ini tercantum dalam Surat Yusuf ayat 100 dan Al An’am ayat 103.

31. Al Khobir (الْخَبِيرُ) artinya Maha Mengetahui Rahasia

Al Khabir artinya Allah maha mengetahui hal yang terjadi pada masa lalu dan masa yang akan datang. Mengetahui hakikat sesuatu sebelum terjadinya dan hakikat yang tersimpan dalam segala hal.

Nama Al Khabir dalam Al Quran tercantum dalam Surat Al An’am ayat 18 dan 103.

32. Al Halim (الْحَلِيمُ) artinya Maha Penyantun

Al Halim artinya tidak terburu-buru membalas meskipun berkuasa melakukannya. Al Halim juga berarti Allah tidak menahan rezeki atau buru-buru mengazab karena kemaksiatan dan kezaliman makhlukNya meskipun Dia berkuasa melakukan itu semua.

Nama Al Halim ada dalam Surat Al Baqarah ayat 235 dan Al Isra ayat 44. Rasulullah mengajarkan menggunakan asmaul husna ini dalam doa:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Tiada Tuhan selain Allah yang Maha penyantun lagi Maha Mulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.” (HR. Ibnu Majah)

33. Al ‘Adhiim (الْعَظِيمُ) artinya Maha Agung

Al ‘Adhim artinya Allah Maha Agung. Tiada yang melebihi keagungan Allah baik dalam Dzat, wujud, ilmu, kekuasaan, pengaruh, kebijaksanaan maupun perintahNya.

Dalam Al Quran, nama al ‘adhim disebutkan antara lain dalam Surat Al Baqarah ayat 255 dan Surat Al Waqiah ayat 96.

Ibnu Abbas meriwayatkan, jika Rasulullah mendapat kesulitan, beliau berdoa dengan menyebut nama al ‘adhiim:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْعَظِيمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

34. Al Ghofur (الْغَفُورُ) artinya Maha Pengampun

Al Ghafur berasal dari kata Al Ghafru yang berarti menutupi. Menunjukkan Allah sangat sering mengampuni dan menutupi dosa hambaNya. Dalil Al Ghafur di antaranya ada pada Surat Al Kahfi ayat 58, Al Hijr ayat 49 dan Thaha ayat 82.

Meminta ampunan kepada Allah, bisa disertai dengan menyebut asmaul husna ke-34 ini.

35. Asy Syakuur (الشَّكُورُ) artinya Maha Menghargai

Asy Syakur artinya Allah maha menghargai dan membalas kebaikan. Allah memuji hamba-hamba pilihanNya dan membalas setiap amal sekecil apa pun amal itu.

Nama Asy Syakur dalam Al Quran disebutkan dalam Surat Asy Syura ayat 23 dan Fathir ayat 34.

36. Al ‘Ali (الْعَلِىُّ) artinya Maha Tinggi

Nama Al Ali menunjukkan bahwa Allah memiliki derajat tertinggi. Ketinggian DzatNya tidak terjangkau oleh kemampuan manusia.

Nama Al Ali dalam Al Quran disebutkan dalam Surat Al Hajj ayat 62 dan Ghafir ayat 12.

37. Al Kabir (الْكَبِيرُ) artinya Maha Besar

Nama Al Kabir menunjukkan bahwa Allah Maha Tinggi dan Maha Besar dalam Dzat, sifat dan perbuatannya. Sehingga sama sekali tidak menyerupai makhlukNya.

Nama Al Kabir dalam Al Quran disebutkan dalam Surat An Nisa ayat 34 dan Luqman ayat 30.

38. Al Hafidz (الْحَفِيظُ) artinya Maha Menjaga

Al Hafidz menunjukkan bahwa Allah sangat kuat menjaga yang ingin dijaga-Nya. Allah menjaga, melindungi dan memelihara sesuatu yang dikehendakiNya.

Nama Al Hafidz dalam Al Quran disebutkan dalam Surat Saba’ ayat 21, Yusuf ayat 64 dan Al hijr ayat 9. Membaca nama Al Hafidz dan merenunginya akan mendatangkan penjagaan Allah.

39. Al Muqit (الْمُقِيتُ) artinya Maha Pemberi Kecukupan

Al Muqit artinya Allah maha memberi kecukupan dan menjamin rezeki hambaNya. Nama Al Hafidz dalam Al Quran disebutkan dalam An Nisa ayat 85.

Sebutlah nama Allah Al Muqit dalam doa saat menginginkan kecukupan, insya Allah Dia akan memberikan kecukupan.

40. Al Hasib (الْحَسِيبُ) artinya Maha Membuat Perhitungan

Al Hasib menunjukkan bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan hambaNya. Juga menunjukkan Allah akan menghitung amal perbuatan manusia.

Dalam Al Quran, nama Al Hasib antara lain ada dalam Surat An Nisa ayat 6 dan An Nisa ayat 86. Khasiat asmaul husna ke-40 ini, jika dibaca dan diamalkan, insya Allah akan diberi kecukupan perlindungan.

41. Al Jalil (الْجَلِيلُ) artinya Maha Mulia

Al Jalil menunjukkan Allah maha mulia dalam Dzat dan sifatNya. Sempurna dalam Dzat dan sifatNya.

42. Al Karim (الْكَرِيمُ) artinya Maha Pemurah

Al Karim artinya banyak memberi dan berbuat kebajikan tanpa diminta. Al Karim juga berarti memberi tanpa perhitungan, baik yang berhak maupun tidak berhak.

43. Ar Roqib (الرَّقِيبُ) artinya Maha Mengawasi

Ar Raqib artinya Allah maha mengawasi, tidak pernah lalai. Selalu ada dan tak pernah hilang. Selalu mengetahui tentang ciptaanNya.

44. Al Mujib (الْمُجِيبُ) artinya Maha Mengabulkan

Al Mujib artinya maha mengabulkan doa. Allah mengabulkan doa dan permohonan hambaNya. Tak ada doa yang diabaikanNya.

Menyebut doa dengan Ya Mujib atau Ya Mujibas sa’ilin insya Allah memudahkan terkabulnya doa dan permohonan.

45. Al Waasi’ (الْوَاسِعُ) artinya Maha Luas

Al Wasi’ artinya maha luas yang kekuasaaNya tidak berbatas. Demikian pula kekuatan, kemampuan, dan kerajaanNya tidak terbatas.

46. Al Hakim (الْحَكِيمُ) artinya Maha Bijaksana

Al Hakim artinya maha bijaksana, sangat tepat dalam mengukur dan sangat baik dalam mengatur. Allah bersih dari segala perbuatan yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya.

47. Al Wadud (الْوَدُودُ) artinya Maha Pencinta

Al Wadud berasal dari kata Al Wud yang artinya cinta. Al Wadud artinya Allah mencintai hambaNya yang taat dengan cara memberi mereka nikmat dan kasih sayang.

48. Al Majid (الْمَجِيدُ) artinya Maha Mulia

Al Majid berasal dari kata Al Majdu yang berarti kemuliaan yang sempurna, keluasan dan kemurahan. Al Majid artinya Allah sangat luas kemuliaan, ketinggian dan kedudukanNya.

49. Al Ba’its (الْبَاعِثُ) artinya Maha Membangkitkan

Al Ba’its berasal dari kata Al Ba’tsu yang berarti menggugah dan membangunkan, mengutus dan menghidupkan manusia setelah kematian. Al Baits artinya Allah membangkitkan manusia setelah mereka mati untuk dihisab dan diberi balasan di akhirat.

Al Baits juga berarti Allah membangkitkan semangat hambaNya. Sehingga mengamalkan dzikir al baits bisa membangkitkan semangat.

50. Asy Syahid (الشَّهِيدُ) artinya Maha Menyaksikan

Asy Syahid artinya Allah mengawasi hambaNya, melihat perbuatan mereka, mendengar segala yang diucapkan. Tidak ada yang tersembunyi dariNya.

51. Al Haq (الْحَقُّ) artinya Maha Benar

Al Haq artinya Allah maha benar, keberadaanNya tidak bisa diingkari, harus diakui. Al haq juga berarti Allah ada tanpa permulaan hingga selamanya.

52. Al Wakil (الْوَكِيلُ) artinya Maha Memelihara

Al Wakil artinya Allah maha memelihara. Dialah yang berkuasa sekehendakNya karena kesempurnaan ilmu dan kekuasaanNya.

53. Al Qowiy (الْقَوِىُّ) artinya Maha Kuat

Al Qowi artinya Allah maha kuat. Kekuatan dan kekuasaanNya sempurna sehingga tidak ada sesuatupun yang tidak bisa didapatkanNya.

54. Al Matin (الْمَتِينُ) artinya Maha Kokoh

Al Matin artinya Allah memiliki kekuatan yang besar, yang tidak akan melemah karena apa pun. Nama ini berasal dari kata al matanah yang artinya kuat, rapi, erat dan padatnya sesuatu. Seringkali Al Matin digandengkan dengan Al Qowi.

55. Al Waliy (الْوَلِىُّ) artinya Maha Melindungi

Al Waliy artinya Allah melakukan seluruh urusan makhluk dan menjamin menyelesaikan semuanya. Al Wali juga berarti Allah melindungi hamba-hambaNya yang taat.

56. Al Hamid (الْحَمِيدُ) artinya Maha Terpuji

Al Hamid artinya Allah berhak mendapatkan pujian dan pujaan karena memiliki Dzat yang sangat agung, sifat yang sempurna dan kekuasaan tiada tara.

57. Al Muhshi (الْمُحْصِى) artinya Maha Menghitung

Al Muhshi artinya Allah mengetahui segala sesuatu dengan segala gerak dan diamnya. Al Muhshi juga berarti Allah menghitung dan menulis perbuatan dan perkataan hambaNya.

58. Al Mubdi (الْمُبْدِئُ) artinya Maha Memulai

Al Mubdi artinya Allah maha memulai. Yakni memulai menciptakan makhluk dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada.

59. Al Mu’id (الْمُعِيدُ) artinya Maha Mengembalikan Kehidupan

Al Muid artinya Allah maha mengembalikan kehidupan. Yakni menghidupkan kembali makhluk yang setelah mereka mati dan binasa.

60. Al Muhyi (الْمُحْيِى) artinya Maha Menghidupkan

Al Muhyi artinya Allah maha menghidupkan. Dia memberikan kehidupan kepada makhlukNya dengan meniupkan ruh.

61. Al Mumit (الْمُمِيتُ) artinya Maha Mematikan

Al Mumit artinya Allah maha mematikan. Dia membuat makhluk mati setelah hidup dengan mengambil ruhnya.

62. Al Hayyu (الْحَىُّ) artinya Maha Hidup

Al Hayyu artinya Allah maha hidup. Allah memiliki kehidupan abadi, tidak berpermulaan dan senantiasa abadi.

63. Al Qoyyum (الْقَيُّومُ) artinya Maha Mandiri

Al Qayyum artinya Allah maha mandiri. Yakni sangat besar kepengurusanNya kepada makhlukNya.

64. Al Wajid (الْوَاجِدُ) artinya Maha Penemu

Al Wajid artinya Allah maha mengetahui dan menemukan. Allah menemukan siapa saja yang dicariNya. Tidak ada sesuatupun yang bisa menghalang-halangi.

65. Al Maajid (الْمَاجِدُ) artinya Maha Mulia

Al Maajid artinya Allah memiliki kemuliaan dan keluasan yang sempurna. Nama ini mirip dengan Al Majiid.

66. Al Waahid (الْوَاحِدُ) artinya Maha Tunggal

Al Wahid artinya Allah maha tunggal. Hanya satu, tiada duanya dan tidak ada yang menyerupaiNya.

67. Al Ahad (الْوَاحِدُ) artinya Maha Esa

Al Ahad artinya Allah maha esa. Asmaul husna ini di antaranya difirmankan Allah dalam Surat Al Ikhlas. Kalimat ini pula yang menjadi penguat Bilal mempertahankan keimanan ketika disiksa Umayyah bin Khalaf.

68. Ash Shomad (الصَّمَدُ) artinya Maha Dibutuhkan

As Somad artinya Allah maha dibutuhkan. Dia dituju ketika makhluk membutuhkan sesuatu. Segala sesuatu butuh kepadaNya sedangkan Dia tidak butuh sesuatu apa pun.

69. Al Qoodir (الْقَادِرُ) artinya Maha Berkuasa

Al Qadir artinya Allah maha berkuasa. Dia memiliki kekuasaan penuh, tiada yang bisa menandingi dan mengalahkanNya.

70. Al Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) artinya Maha Berkuasa

Al Muqtadir adalah bentuk lain dari Al Qadir. Asmaul Husna ke-70 ini menunjukkan bahwa kekuasaan Allah tidak berpermulaan dan tidak akan berakhir.

71. Al Muqaddim (الْمُقَدِّمُ) artinya Maha Mendahulukan

Al Muqaddim artinya Allah mendahulukan siapa pun yang dikehendakiNya. Sehingga segala sesuatu tepat di urutannya. Termasuk mendahulukan satu kejadian atau perbuatan dari yang lainnya.

72. Al Muakhir (الْمُؤَخِّرُ) artinya Maha Mengakhirkan

Al Muakhir artinya Allah mengakhirkan siapa pun yang dikehendakiNya. Sehingga segala sesuatu tepat di urutannya. Termasuk mengakhirkan satu kejadian atau perbuatan dari yang lainnya.

73. Al Awwal (الأَوَّلُ) artinya Maha Awal

Al Awwal artinya Allah maha awal. Dia ada tanpa didahului oleh sesuatu, tidak ada sesuatupun yang lebih dulu ada dariNya.

74. Al Akhir (الآخِرُ) artinya Maha Akhir

Al Akhir artinya Allah maha akhir. Dia kekal abadi selamanya, tidak ada akhirnya.

75. Adh Dhahir (الظَّاهِرُ) artinya Maha Nyata

Adh Dhahir artinya Allah maha nyata. Tanda kekuasaan dan kebesaranNya demikian nyata terpampang di alam semesta.

76. Al Bathin (الْبَاطِنُ) artinya Maha Ghaib

Al Bathin artinya Allah maha ghaib. Dia tersembunyi dari penglihatan makhlukNya, tidak ada penglihatan yang bisa mencapaiNya.

77. Al Waaliy (الْوَالِى) artinya Maha Memerintah

Al Wali artinya Allah memiliki segala sesuatu dan berkuasa atas mereka termasuk memerintahkan apa saja. Apa yang diperintahkanNya harus dilakukan dan hukumNya harus ditegakkan.

78. Al Muta’ali (الْمُتَعَالِى) artinya Maha Tinggi

Al Muta’ali artinya Maha Tinggi. Dia paling sempurna dalam ketinggian dan terbeas dari kekurangan.

79. Al Barr (الْبَرُّ) artinya Maha Penderma

Al Barr artinya Allah selalu sayang dan melimpahkan kebaikan kepada hambaNya. Tidak ada satu makhluk pun yang luput dari kebaikan Allah.

80. At Tawwab (التَّوَّابُ) artinya Maha Pemberi Taubat

At Tawwab artinya Allah maha pemberi taubat. Asmaul Husna ke-80 ini menunjukkan bahwa Allah selalu menerima taubat hambaNya dan memaafkan kesalahan mereka.

81. Al Muntaqim (الْمُنْتَقِمُ) artinya Maha Penyiksa

Al Muntaqim artinya Allah akan menyiksa orang-orang yang durhaka kepadaNya. Al Muntaqim juga menunjukkan bahwa Allah menyiksa orang-orang kafir yang memusuhi RasulNya.

82. Al Afuw (الْعَفُوُّ) artinya Maha Pemaaf

Al Afuw artinya Allah Maha Pemaaf. Dengan cara Dia menghapus catatan keburukan seorang hamba sehingga ia tidak dibalas dan disiksa.

83. Ar Rauf (الرَّءُوفُ) artinya Maha Pengasih

Ar Rauf artinya Allah Maha Pengasih. Allah sangat mengasihi hambaNya. Di dunia, ar Rauf mengasihi dengan memberi nikmat kepada seluruh ciptaanNya. Namun di akhirat, ar Rauf hanya mengasihi hambaNya yang beriman.

84. Malikal Mulki (مَالِكُ الْمُلْكِ) artinya Penguasa Alam Semesta

Malikal Mulki artinya Allah Penguasa alam semesta. KekuasaanNya meliputi langit dan bumi, sehingga seluruh kehendakNya akan terlaksana di alam semesta.

85. Dzul Jalali wal Ikram (ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ) artinya Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Dzul Jalali wal Ikram artinya Allah Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan. Dia sempurna dalam Dzat, sifat, dan perbuatanNya serta selalu memberikan nikmat kepada hambaNya.

86. Al Muqsith (الْمُقْسِطُ) artinya Maha Adil

Al Muqsith artinya Allah Maha Adil dalam menghakimi. Allah menolong hamba yang terzalimi hingga mendapatkan haknya kembali.

87. Al Jami’ (الْجَامِعُ) artinya Maha Mengumpulkan

Al Jamir artinya Allah Maha mengumpulkan. Yakni mengumpulkan seluruh hambaNya di akhirat nanti. Mulai Nabi Adam hingga manusia terakhir.

88. Al Ghani (الْغَنِىُّ) artinya Maha Berkecukupan

Al Ghani artinya Allah Maha Berkecukupan. Dia cukup dengan DzatNya sehingga tidak membutuhkan yang lain.

89. Al Mughni (الْمُغْنِى) artinya Maha Memberi Kekayaan

Al Mughni artinya Allah maha memberi kekayaan. Dia memberi kekayaan kepada siapapun yang dikehendakiNya dengan besaran tertentu sebagaimana dikehendakiNya.

90. Al Maani’ (الْمَانِعُ) artinya Maha Mencegah

Al Maani’ artinya Allah maha mencegah. Dia menahan dan mencegah bahaya dan musibah bagi orang-orang yang dikehendakiNya.

91. Adh Dharr (الضَّارُّ) artinya Maha Memberi Derita

Adh Dharr artinya Allah maha memberi derita bagi orang-orang yang durhaka kepadaNya. Penderitaan dan bahaya dari Allah tidak bisa dicegah oleh siapa pun.

92. An Nafi’ (النَّافِعُ) artinya Maha Memberi Manfaat

An Nafi’ artinya Allah maha memberi manfaat bagi orang-orang yang yang dikehendakiNya. Siapapun yang diberi manfaat oleh Allah, tidak ada satu mahkluk pun yang bisa menghalanginya.

93. An Nur (النُّورُ) artinya Maha Bercahaya

An Nur artinya Allah maha bercahaya. Dia terang dengan sendiriNya dan menerangi makhlukNya. An Nur juga berarti Dia yang menampakkan sesuatu yang dikehendakiNya.

Nama An Nur dalam Al Quran antara lain terdapat dalam Surat An Nur ayat 35 dan 40.

94. Al Hadi (الْهَادِى) artinya Maha Memberi Petunjuk

Al Hadi artinya Allah memberi petunjuk ke dalam hati orang-orang yang beriman. Sehingga mereka yang dikehendakiNya mengetahui dan mengikuti kebenaran.

Nama Al Hadi antara lain ada dalam Surat Al Hajj ayat 54 dan Surat Yunus ayat 25.

95. Al Badi’ (الْبَدِيعُ) artinya Maha Pencipta

Al Badi artinya Allah maha pencipta. Tidak ada sesuatupun yang bisa menyamai dan menandingiNya baik dalam Dzat,sifat maupun perbuatan. Nama Al Badi bisa dilihat dalam Surat Al Baqarah ayat 117 dan Surat Al An’am ayat 101.

96. Al Baqi (الْبَاقِى) artinya Maha Kekal

Al Baqi artinya Allah maha kekal. Dia tidak akan mati dan tidak akan binasa. Dia abadi selama-lamanya. Nama Al Baqi di antaranya bisa dilihat dalam Surat Ar Rahman ayat 27.

97. Al Warits (الْوَارِثُ) artinya Maha Pewaris

Al Warits artinya Allah maha pewaris. Yakni segala sesuatu adalah ciptaanNya dan akan kembali kepadaNya. Nama Al Warits bisa dilihat dalam Surat Al Hijr ayat 23 dan surat Maryam ayat 40.

98. Ar Rasyid (الرَّشِيدُ) artinya Maha Menunjukkan

Ar Rasyid artinya Allah maha menunjukkan. Dia menunjukkan kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya sehingga mereka beriman dan mengikuti petunjuk.

Nama Ar Rasyid menunjukkan bahwa orang-orang yang sedang mencari kebenaran harus bergantung kepada Allah, meminta kepada-Nya. Sebagaimana Surat Al Kahfi ayat 10.

99. Ash Shabur (الصَّبُورُ) artinya Maha Sabar

Ash Shabur artinya Allah maha sabar. Dia tidak terpengaruh dengan terjadinya banyak kemaksiatan sehingga buru-buru menghukumnya. Allah justru menyimpan atau menahan hukumanNya untuk memberi kesempatan hambaNya bertaubat.

Dalil Ash Shabur bisa dilihat pada Surat An Nahl ayat 127 dan Surat Al Kahfi ayat 28.

Demikianlah 99 Asmaul Husna dengan  dilengkapi teks Arab dan latin disertai arti, dalil, keutamaan dan khasiat Asmaul Husna. Semoga kita semua dan keluarga serta anak keturunan kita dapat lebih mengenal Allah SWT. serta senantiasa mendapatkan Rahmat dan Ridlo-Nya, Aamiin Ya Robbal 'Alamiin

Baca juga : 10 Nama Malaikat beserta Tugas-tugasnya


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *