HEADLINE NEWS

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawwal

KEUTAMAAN PUASA SUNNAH 6 HARI DI BULAN SYAWWAL



Dalam hadist shahih yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab hadits; Shahīh Muslim dari Abi Ayyub al-Anshari r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda :


مَن صامَ رَمَضانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِن شَوَّالٍ، كانَ كَصِيامِ الدَّهْر.

_Artinya :_

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.” 

(HR Muslim: 1164 )


Setiap amal kebaikan oleh Allah SWT. di lipat gandakan minimal 10 kali lipat pahala/ kebaikan.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :


"مَنْ جَآءَ بِا لْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَا لِهَا ۚ .."

_Artinya :_

"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)


Berpuasa enam hari Syawal setelah pelaksanaan puasa Ramadhan memiliki keutamaan, di antaranya :


1. Memperoleh pahala puasa setahun penuh, sesuai dengan hadits Shahih Muslim di atas dan juga diperkuat oleh hadits riwayat Imam As Suyuți dari Tsauban (maula Rasul SAW) dari Rasulullah SAW, beliau bersabda :


صيامُ شهرِ رمضانَ بعشرةِ أشهرٍ، وصيامُ ستةِ أيامٍ بعدَهُ بشهرينِ، فذلكَ صيامُ السنةِ

_Arinya :_

"Berpuasa Ramadhan pahalanya seperti puasa 10 bulan, dan berpuasa enam hari setelahnya (bln Syawal) pahalanya seperti puasa dua bulan, maka jumlahnya menjadi satu tahun." 

(HR. Imam As Suyuți  hadis sahih dalam al-Jāmi al-Shagīr, No. 5100).


Para ahli hadits mensyarahi bahwa setiap kebaikan bernilai 10 kebaikan, Puasa Ramadhan 30 kebaikan sehingga bernilai 300 kebaikan. Puasa enam hari bernilai 60 kebaikan. Dengan demikain berpuasa Ramadhan plus puasa enam hari Syawal: 300 kebaikan + 60 kebaikan = 360 kebaikan (jadi satu tahun).


2. Menambah kedekatan hamba kepada Rabb-nya dan memperoleh ridha dan mahabbah-Nya.

Sebagaimana hadist qudsi dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW menyatakan :


"..ما يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إلَيَّ بالنَّوافِلِ حتَّى أُحِبَّهُ.."

_Artinya :_

“(Allah SWT. berfirman) Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah, sehingga Aku (Allah) mencintainya.."


_Salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa Sunnah Syawal._


Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan dan Dilakukan di Awal bulan Syawal..?

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/ hal. 56 mengatakan, “Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa:

Paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.” Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari dulu setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa syawal hingga keluar waktu dari bulan Syawal karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa syawal.


_Wallahu a'lam_


_Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih meningkat ibadah kita._

Robbana Taqobbal Minna


Semoga Bermanfaat..

Previous
« Prev Post
Show comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *